INTERMEDIET
MODAL SAHAM
DI SUSUN OLEH :
1. LILIK
FITRIANI ( 10241010 )
2. ZASKIA
TRISTIANA A ( 10241017 )
3. YULIANA
( 10241040 )
IKIP PGRI MADIUN
Tahun Akademik
2011/2012
MODAL
SAHAM
A. Pada
waktu berdirinya PT, modalnya diperoleh dari penjualan saham. Perubahan –
perubahan yang terjadi dalam modal saham adalah :
a) Pembelian kembali saham yang beredar, untuk
sementara waktu atau selamanya.
b) Penukaran
saham yang beredar dengan jenis saham yang lain, atau mungkin juga dilakukan reorganisasi yang
menyeluruh terhadap struktur modal.
c) Emisi
saham baru
Didalam PT juga terdapat elemen
modal yang lain, yaitu :
·
Laba tidak dibagi : modal yang sumbernya
berasal dari dalam perusahaan, yaitu laba usaha tidak dibagi sebagai deviden.
·
Modal penilaian kembali : modal yang
timbul dari adanya perubahan nilai aktiva yang diakui dalam buku.
·
Modal sumbangan : modal dari sumbangan
yang diterima perusahaan
Untuk
dapat melakukan pencatatan modal dengan baik, ada beberapa pedoman akuntansi
modal sebagai berikut :
a.
Akuntansi harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga modal dapat dicatat dan dilaporkan berdasarkan pada sumbernya
b.
Transaksi – transaksi modal antara
perusahaan dengan pemegang saham dicatat dalam rekening – rekening modal saham,
agio atau disagio saham dan tidak mempengaruhi laba rugi perusahaan.
c.
Apabila perusahaan menarik sahamnya yang
beredar dengan pembayaran yang lebih tinggi dari harga jualnya dulu maka
selisihnya dianggap sama dengan pembagian deviden (yang dikeluarkan dari laba
tidak dibagi)
B. Treasury
Stock
Treasury stock adalah saham
perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu.
Perbedaan
Saham yang belum beredar
|
Treasury stock
|
Saham yang belum dijual (diedarkan)
|
Modal saham yang beredar yang dibeli kembali
|
Pembelian
kembali saham yang beredar sebagai treasury
stock bisa terjadi karena berbagai alasan sebagai berikut :
a. Untuk
menaikkan harga pasar saham.
b. Akan
dijual kembali pada karyawan perusahaan.
c. Akan
dibagikan sebagai deviden.
d. Untuk
menukarkan surat-surat berharga perusahaan lain, dan sebagainya.
C. Pencatatan
Transaksi Treasury Stock
Metode yang digunakan dalam
pencatatan treasury stock berdasarkan masing-masing pandangan yang ada adalah :
1) Pembelian
treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran sebagai saham yang
beredar (metode nilai nominal). Pembelian treasury stock merupakan pelunasan kembali
saham dari pemegang-pemegang saham tertentu sehingga pemegang saham itu tidak
lagi menjadi pemegang saham perusahaan. Apabila treasury stock itu dijual lagi
maka penjualannya dianggap mencari pemegang saham baru. Dalam cara ini treasury
stock yang dibeli dapat dicatat dengan cara :
i.
Mendebit rekening modal saham.
ii.
Mendebit rekening treasury modal saham
beredar dalam neraca.
2) Pembelian
treasury stock dianggap sebagai tambahan terhadap elemen modal yang belum
ditentukan penyelesaiannya (metode harga perolehan)
Saldo
rekening treasury stock ini dikurangkan pada modal perusahaan (yaitu mengurangi
jumlah modal). Metode yang berdasarka pada anggapan ini dibuat dengan tujuan
untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Treasury
stock yang dibeli dianggap sebagai elemen modal yang negatif, dan tidak usah di
identifikasikan dengan elemen-elemen modal yang ada seperti modal saham atau
laba tidak dibagi.
2. Apabila
treasury stock dihentikan peredarannya dalam arti tidak lagi dijual maka saldo
rekening ini akan dialokasikan ke elemen modal.
3. Apabila
treasury stock dijual lagi, maka penjualan ini dianggap sebagai penyelesaian terakhir dari saham-saham
tersebut.
Jadi
sesudah diputuskan apakah treasury stock itu akan dihentikan peredarannya, atau
sesudah treasury stock itu dijual kembali, barulah dapat diketahui akibat dari
transaksi treasury stock ini terhadap elemen-elemen modal yang ada.
PEMBATASAN
LABA TIDAK DIBAI UNTUK PEMILIKAN TRESURY STOCK
Agar
modal yang disetor itu tidak menjadi lebih kecil, maka pembelian tresury stock
harus mempertimbangkan saldo yang ada dalam rekening laba tidak dibagi. Untuk menjaga
supaya laba tidak dibagi tidak diminta oleh pemengan saham, maka jika perusahaan
membeli sahamnya sebagai treasury stock, laba tidak dibagi akan dibatasi
sebesar treasury stock yang dibeli.
Ada
beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk melaporkan pembatasan laba tidak
dibagi dalam neraca, seperti yang dijelaskan dalam contoh ini,
Modal
saham biasa (1.000 lembar, nominal Rp 1.000,-) Rp
1.000.000,-
Agio
saham Rp 150.000,-
Laba
tidak dibagi Rp 250.000,-
PT
Bangun membeli 100 lembar sahamnya dengan harga @Rp 1.200,-/lembar. Jurnal,
Laba tidak dibagi Rp 120.000,-
Laba tidak
dibagi untuk pembelian treasury stock Rp
120.000,-
Prosedur-
prosedur yang dapat digunakan untuk melaporkan pembatasan laba tidak dibagi
dalam neraca adalah
a) Pembatasan
laba tidak dibagi ditunjukkan terpisah dari laba tidak dibagi yang masih bebas.
b) Pembatasan
laba yang tidak dibagi dijelaskan dengan keterangan
c) pembatasan
laba tidak dibagi dijelaskan dengan footnote (catatan kaki)
TREASURY
STOCK SEBAGAI SUMBANGAN
Pemengang
saham bisa menyumbangkan kembali saham kepada perusahaan. Sumbangan ini bisa :
a) Untuk
menambah modal kerja yang dibutuhkan yaitu dengan cara perusahaan menjual
kembali saham yang disumbangkan tersebut.
b) Sebagai
hadiah untuk perusahaan
c) Menunjukkan
pengembalian saham karena adanya penilaian yang terlalu tinggi terhadap aktiva
yang diserahkan untuk menukar saham tersebut.
Saham
yang diterima sebagai sumbangan ini dikelompokkan sebagai treasury stock. Ada 3
metode yang dapat digunakan untuk mencatat penerimaan sumbangan saham tersebut.
1. Saham
yang diterima dicatat dengan catatan memo ( jika tidak ada biaya yang terjadi
ketika menerima sumbangan ini). Catatan memo ini menunjukkan macam saham,
jumlah lembar, dan penyumbang. Pada saat treasury stock ini dijual penerimaan
uangnya dicatat dengan jurnal
Kas xxx
Modal sumbangan xxx
2. Treasury
stock didebit dengan harga pasar saham pada saat penerimaan dan dikreditkan ke
rekening modal sumbangan. Apabila treasury stock dijual, rekening treasury
stock dikredit. Jika harga jualnya berbeda dengan harga pasar pada saat saham
tersebut diterima maka selisihnya dibebankan/dikreditkan ke rekening modal
saham.
Misalnya
: tanggal 1 Juli 2006 diterima 100 lembar saham sendiri, harga pasar pada
tanggal tersebut Rp. 1.100,-/lembar. Pada tanggal 15 Agustus 2006 saham
tersebut dijual @Rp 1.050,- maka jurnal yang dibuat.
Treasury stock Rp 110.000,-
Modal saham Rp 110.000,-
15
Agustus 2006
Kas Rp 105.000,-
Modal
sumbangan Rp 500,-
Treasury stock Rp 110.000,-
3. Rekening
treasury stock dengan jumlah nominal/milai yang dinyatakan, agio/disagio
(sejumlah lembar yang diterima) juga dibatalkan dan kreditnya adalah rekening
modal sumbangan. Jika saham dijual maka selisih harga jual dengan nominal
ditambah/dikurangi dengan agio/disagio didebitkan/dikreditkan ke rekening modal
sumbangan.
Misalnya : tanggal 1 Juli 2006 diterima
sumbangan saham sendiri 100 lembar nominal Rp 1.000,- . Saham ini dulu dijual
dengan harga Rp 1.200/lembar. Pada 15 Agustus 2006 saham-saham ini dijual
dengan harga @Rp 1.100,-/lembar. Jurnal,
1
Juli 2006
Treasury
stock Rp 100.000,-
Agio
saham Rp 20.000,-
Modal-sumbangan Rp 120.000,-
15
Agustus 2006
Kas Rp
110.000,-
Treasury stock Rp
100.000,-
Modal-saham Rp 10.000,-
Apabila saham yang disumbangkan ini
karena adanya penilaian terlalu tinggi terhadap aktiva yang diterima untuk
menukar saham maka sumbangan ini akan dicatat mengurangi nilai buku aktiva. Pada
saat diterima saham dicatat memo, dan pada saat saham itu dijual kreditnya
adalah aktiva.
Misalnya: diterima 100 lembar saham
biasa sebagai sumbangan, karena pada waktu pertukaran, aktiva terlalu tinggi. Saham-saham
tersebut kemudian dijual @Rp 900,-/lembar, transaksi dicatat sebagai
Memo
Diterima 100 lembar saham biasa dari
tuan X, nominal 1000 penjualan saham dengan Rp 900,-/lembar, jurnal
Kas Rp 90.000,-
Aktiva Rp
90.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar