Minggu, 16 Juni 2013

PEMANFAATAN BOBE (BOTOL BEKAS) DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MINAT BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA PUTRA IDHATA KABUPATEN MADIUN



USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN BOBE (BOTOL BEKAS) DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MINAT BELAJAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA PUTRA IDHATA KABUPATEN MADIUN

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM-M)


DIUSULKAN OLEH :
  LILIK FITRIANI                NPM. 10 241 010 / TA. 2010 / KETUA
        ENDAH ROHMAH F.        NPM. 10 241 041 / TA. 2010 / ANGGOTA
        YUSUF SHODIQIN            NPM. 11 241 110 / TA. 2011 / ANGGOTA


IKIP PGRI MADIUN
MADIUN
2012





A. JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan BOBE (Botol Bekas) dalam Meningkatkan Kreatifitas Dan Minat Belajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa Putra Idhata Kabupaten Madiun.
B. LATAR BELAKANG
Sekolah Luar Biasa adalah sekolah yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kemampuan terbatas. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan anak yang memiliki kekurangan baik secara fisik, mental, maupun sosial. Sebagai individu yang mempunyai kekurangan pada umumnya cenderung kurang percaya diri sehingga menutup diri dengan lingkungan sekitar. Serta pandangan masyarakat yang kurang positif justru menambah beban mereka.
Selama ini, pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kurang diperhatikan oleh pemerintah. Permerintah saat ini lebih mengutamakan pendidikan anak yang normal dibanding dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sarana dan prasarana dalam pembelajaran kurang memadai sehingga minat dan kemampuan kurang berkembang dengan baik. Dalam rangka memberdayakan dan memenuhi hak-hak bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), pengelolaan pendidikan luar biasa dituntut untuk dapat memotivasi dan mengembangkan potensi mereka dalam segala aspek kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) banyak bentuknya, seperti tuna rungu, tuna wicara, tuna netra, dan tuna grahita. Sedangkan yang akan menjadi sasaran adalah anak tuna rungu, tuna wicara, dan tuna grahita yang memiliki tingkat kemampuan menengah (mampu didik) setara SD (Sekolah Dasar) di Sekolah Luar Biasa Putra Idhata Kabupaten Madiun.
Melihat kondisi demikian, kami sebagai mahasiswa tergerak untuk membantu Anak Berkebutuhan Khusus Putra Idhata Kabupaten Madiun untuk mengurangi beban mereka serta dapat memotivasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui pemanfaatan BOBE (Botol Bekas) dalam meningkatkan minat belajar dan kreatifitas. Alasan kami memilih botol karena, botol jarang digunakan sebagai media pembelajaran. Selain itu, (BOBE) Botol Bekas merupakan sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama atau yang lainya (reuse), contoh tempat pensil, tempat manik-manik, tutup makanan, dan toples. Di samping itu juga dapat dibuat sebagai media pembelajaran dengan dibentuk puzzle, kreasi huruf, dan hiasan majalah dinding.
C. RUMUSAN MASALAH
Program ini dititikberatkan pada pemecahan masalah yang dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana upaya meningkatkan kreatifitas dan minat belajar Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Luar Biasa Putra Idhata Kabupaten Madiun dengan pemanfaatan BOBE (Botol Bekas) ?
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan utama program yang akan dicapai setelah kegiatan PKM-M ini selesai adalah membantu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Putra Idhata Kabupaten Madiun dalam meningkatkan kreatifitas dan minat belajar melalui pemanfaatan (BOBE) Botol Bekas.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa dibidang pengabdian masyarakat ini adalah :
1. Adanya pemahaman Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mengenai pemanfaatan BOBE (Botol Bekas) sebagai media pembelajaran.
2. Membantu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam meningkatkan minat belajar dan berkreatifitas.
3. Menumbuhkan jiwa sosial dan kepekaan terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bagi mahasiswa IKIP PGRI Madiun.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Manfaat bagi Penulis dan Mahasiswa
Manfaat untuk kami sebagai penulis dan mahasiswa IKIP PGRI Madiun dengan adanya program PKM-M ini menjadi lebih responsif terhadap lingkungan sekitar khususnya pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui kerja sama dengan instansi yang ada.
2. Manfaat bagi Siswa
Manfaat yang akan diperoleh siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Idhata Kabupaten Madiun setelah adanya program PKM-M ini adalah adanya pemahaman mengenai BOBE (Botol Bekas) sebagai media pembelajaran yang menyenangkan serta meningkatkan minat dan kreatifitas Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sehingga akan timbul rasa percaya diri dan semangat dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.
G. GAMBARAN UMUM SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS SASARAN
Sekolah Luar Biasa Putra Idhata merupakan satu - satunya sekolah yang ada bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di daerah Madiun Selatan, tepatnya di Desa Glonggong Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Siswa Sekolah Luar Biasa Putra Idhata Kabupaten Madiun terdiri dari siswa setingkat SD, SMP, dan SMA. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) banyak bentuknya seperti, tuna rungu, tuna wicara, tuna netra, dan tuna grahita. Sedangkan yang akan menjadi sasaran adalah anak tuna rungu, tuna wicara, dan tuna grahita yang memiliki tingkat kemampuan menengah (mampu didik) dan setara SD (sekolah Dasar). Terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran serta tenaga pendidik (guru) menyebabkan kurang berkembangnya kreatifitas dan minat serta kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), namun sayang pemerintah kurang memperhatikan kondisi tersebut. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Idhata mempunyai ketrampilan menganyam dan menyulam, untuk itu kami memperkenalkan BOBE (Botol Bekas) untuk lebih mengembangkan kreatifitas, kemampuan, serta minat dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) agar mereka tidak kalah bersaing dengan anak yang normal pada umumnya.
Selama ini (BOBE) Botol Bekas hanya dianggap sebagai benda yang kurang bernilai. Pada umumnya (BOBE) Botol Bekas digunakan kembali sebagai wadah minum bagi masyarakat dan diperjualbelikan perkilo (rongsokan). Padahal (BOBE) Botol Bekas dapat dimanfaatkan menjadi barang yang berguna, misal tempat pensil, tempat manik-manik, tutup makanan, dan toples. Di samping itu juga dapat dibuat sebagai media pembelajaran dengan dibentuk puzzle, kreasi huruf, dan hiasan majalah dinding.Maka dari itu kami mencoba membuat inovasi metode pembelajaran dari BOBE (Botol Bekas) guna meningkatkan minat serta kreatifitas Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), pada umumnya mereka cenderung menutup diri dan kurang mempunyai rasa percaya diri terhadap lingkungan sekitar. Pandangan yang kurang positif dari masyarakat menambah beban mereka, sehingga mereka merasa seperti terasingkan. Dalam hal belajar (akademik) mereka masih kurang, untuk itu kami mengajarkan kreatifitas sambil meningkatkan minat belajar, misalnya belajar mengingat sesuatu, mengenal hal baru, dan menciptakan hal baru.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), seharusnya mendapat perhatian yang lebih, guna meningkatkan atau melatih minat, kepekaan, serta kemampuan mereka dalam proses pembelajaran akademis maupun non akademis. Sehingga mereka dapat mengembangkan bakat dan kreatifitas yang dimiliki.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode pelaksanaan PKM-M ini melalui beberapa prosedur sebagai berikut :
1. Konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai proposal PKM-M
2. Observasi di Sekolah Luar Biasa Putra Idhata Kabupaten Madiun. Observasi dilakukan dengan cara interview dengan Kepala Sekolah, Guru, serta Siswa atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
3. Mengajukan surat kesanggupan kerjasama dengan Kepala Sekolah.
4. Membuat konsep kegiatan yang akan dilakukan di Sekolah Luar Biasa Putra Idhata Kabupaten Madiun.
5. Konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Sekolah.
6. Melakukan persiapan untuk melakukan pembelajaran melalui pemanfaatam BOBE (Botol Bekas) dalam meningkatakan minat belajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
7. Melaksanakan konsep kegiatan yang telah dibuat.
a. Mendatangi serta melakukan pengamatan di sekolah.
b. Melakukan interaksi atau pendekatan pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
c. Memberikan pembelajaran melalui pemanfaatan BOBE (Botol Bekas) pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam meningkatkan minat belajar.
8. Melakukan evaluasi kegiatan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar